Gaya kepimpinan kolaboratif pengetua dan tahap kepuasan kerja guru sekolah menengah kebangsaan [Principal collaborative leadership style and level of job satisfaction of national secondary school teachers]

Abstract

Collaborative leadership style is a leadership practice centered on cooperation, knowledge sharing and experience. Through collaborative leadership, social learning and communication processes can be done more effectively. The new policies introduced in the Malaysian education system add to the burden for educators to implement. This at the same time causes teachers to be dissatisfied with their work. Based on the literature, collaborative leadership style can help teachers in performing tasks more productively while increasing their level of job satisfaction. This study aims to identify the level of collaborative practice of principals, the level of job satisfaction of teachers, and the relationship between the two in national secondary schools in the district of Seremban, Negeri Sembilan. This survey study uses a quantitative approach involving 127 respondents and uses descriptive and inferential analysis. Data were obtained using the Robert Wood Johnson Collaborative Leadership and Job Descriptive Index (JDI) questionnaire which was translated and modified in the context of this study. The results show that the level of collaborative leadership practices of principals and the level of job satisfaction as a whole teacher are at a high level. The study also found that there was a positive and very strong relationship between principals' collaborative leadership practices and teacher job satisfaction level [r (127) = 0.885, p <0.01]. The findings of this study should be used as a guide by school administrators to better understand the problems and responsibilities of principals in improving the professionalism and job satisfaction of teachers as well as the performance of students and schools as a whole.

[Gaya kepimpinan kolaboratif merupakan satu amalan kepimpinan yang berpaksikan kerjasama, perkongsian pengetahuan serta pengalaman. Melalui kepimpinan kolaboratif, pembelajaran sosial dan proses komunikasi dapat dilakukan dengan lebih berkesan. Dasar baharu yang diperkenal di dalam sistem pendidikan negara Malaysia menambahkan beban buat para pendidik untuk melaksanakannya. Hal ini sekaligus menimbulkan rasa tidak puas hati para guru terhadap kerja mereka. Berdasarkan literatur, gaya kepimpinan kolaboratif dapat membantu para guru dalam melaksanakan tugas dengan lebih produktif sekaligus meningkatkan tahap kepuasan kerja mereka. Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti tahap amalan kolaboratif pengetua, tahap kepuasan kerja guru, dan hubungan kedua-duanya di Sekolah Menengah Kebangsaan di Daerah Seremban, Negeri Sembilan. Kajian berbentuk tinjauan ini menggunakan pendekatan kuantitatif melibatkan 127 orang responden dan menggunakan analisis secara deskriptif dan inferensi. Data diperolehi dengan menggunakan instrumen soal selidik Robert Wood Johnson Collaborative Leadership dan Job Descriptive Index (JDI) yang telah diterjemah dan diubahsuai dengan konteks kajian ini. Hasil kajian menunjukkan tahap amalan kepimpinan kolaboratif pengetua dan tahap kepuasan kerja guru secara keseluruhannya berada pada tahap yang tinggi. Kajian juga mendapati terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat antara amalan kepimpinan kolaboratif pengetua dan tahap kepuasan kerja guru [r(127)=0.885,p<0.01]. Dapatan kajian ini wajar dijadikan panduan oleh pihak pentadbir sekolah untuk lebih memahami masalah dan tanggungjawab pengetua dalam meningkatkan profesionalisme dan kepuasan kerja guru serta prestasi pelajar dan sekolah secara keseluruhannya.]